OJK: Banyak Instrumen Syariah Belum Dipahami Oleh Investor
By Admin
nusakini.com--Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sardjito mengatakan masih banyak instrumen syariah yang belum dipahami oleh investor bahkan yang beragama Islam,
Karena itu, dia menyarankan,produk keuangan syariah harus lebih menarik agar bisa dikenal oleh masyarakat dan membantu keberlangsungan jalannya ekonomi secara keseluruhan.
Sardjito mengatakan salah satu upaya untuk mengenalkan produk keuangan syariah di Indonesia seperti sukuk adalah dengan memberikan insentif pajak, seperti yang pernah dilakukan Malaysia, agar instrumen ini bisa bersaing dengan produk konvensional perbankan lainnya.
"Yang penting adalah tax insentif, kalau tidak ada insentif, untuk berkompetisi biasa akan berat. Jadi ini membutuhkan dorongan dan harus dengan perlakuan yang berbeda," katanya pada seminar "Pengembangan Sukuk Untuk Infrastruktur" yang berlangsung di sela-sela penyelenggaraan Sidang Tahunan Grup Bank Pembangunan Islam (IDB) ke 41, Selasa (17/5).
Selain itu, OJK juga akan memberikan edukasi kepada para pelaku pasar terkait produk keuangan syariah dan manfaatnya terhadap masyarakat, agar Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki kesempatan untuk menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi syariah, seperti Inggris.
"London menjadi ramai, karena orang mau belajar islamic finance di sana. Ini kan ironi. Tapi produk syariah harus menarik, karena tidak semua investor beragama. Yang penting yieldnya tinggi, sehingga produk syariah harus menarik tidak untuk Islam saja," katanya.
Menurut dia, produk keuangan syariah seperti sukuk memiliki kelebihan dalam hal "underlying assets" sehingga bisa memberikan kenyamanan bagi investor dan memberikan alternatif pembiayaan baru yang bebas risiko bagi pembangunan infrastruktur.
Untuk itu, Sardjito juga mengusulkan adanya aturan hukum yang lebih mengikat bagi penerbitan obligasi syariah atau sukuk yaitu Undang-Undang Sukuk agar industri keuangan syariah dapat lebih berkembang dan maju di Indonesia. (p/ab)